Selasa, 31 Januari 2012

SEJARAH SLB/B KARYA BAKTI WONOSOBO - INDONESIA


Pada tahun 1936 para suster Putri Maria dan Yosef ( suster PMY) telah membuka sekolah LPATR Dena Upakara di jalan Mangli Wonosobo. Pada awalnya mereka mengajar putra-putri. Baru berjalan selama 2 tahun, usaha mulia itu terganggu perang dunia II dengan segala akibatnya. Setelah situasi kembali lebih kondusif, para suster kembali membuka pintu sekolah dan mengajar untuk bekerjasama, dengan Bruder Karitas agar para Bruder Karitas mau mendirikan sekolah untuk anak tunarungu, karena sangat dibutuhkan tenaga untuk putra. Permohonan itu menjadi realita pada tahun 1955.

Pada tahun 1953 Tarekat/Kongregasi Bruder Karitas (FC) mengambil keputusan untuk membuka lembaga anak tuli bagian putra di Wonosobo, yang berada tidak jauh dari LPATR Dena Upakara, yang sekarang khusus mendidik anak-anak tuna rungu putri. Sarana dan prasarana untuk lembaga ini dipersiapkan di Wonosobo. Pada tanggal 8 Desember 1955 para Bruder Karitas membuka lembaga ini dan untuk memulai berkarya.

Pada bulan pertama setelah kedatangan mereka, para bruder mempersiapkan gedung dan sarana lainnya sehingga bisa digunakan, yaitu : Satu ruangan untuk Bruder, sedangkan kamar tidur mereka di kantor dan asrama. Mereka juga mempersiapkan kamar tidur, kamar makan, kamar mandi, kamar pengasuh, kamar sakit, dapur dan enam ruang kelas dan kantor sekolah. Setelah semua disiapkan, pada tanggal 8 Januari 1956, tiga puluh enam anak putra pindah dari LPATR Dena Upakara ke LPATR Don Bosco. Satu hari kemudian, Senin, 9 Januari 1959 pintu-pintu sekolah dibuka untuk pertama kali dengan kegiatan belajar mengajar dimulai.

     Perkembangan selanjutnya berkat kasih karunia Tuhan Yang Maha Esa, tahun demi tahun jumlah murid, pendidik, dan karyawan lainnya bertambah banyak sehingga bangunan perlu diperluas, baik untuk keperluan sekolah dan asrama maupun untuk kantor, kamar tamu, ruang pendidik dan juga untuk para bruder.

 Pada bulan Juni  1960 murid-murid pertama menamatkan tingkat dasar.      Berdasarkan pendapat para staf pendidik bahwa pendidikan tidak cukup kalau hanya bisa membaca, berhitung dan menulis, maka sekolah diperluas dengan bagian teknik. Tujuannya agar siswa dibekali ketrampilan untuk masa yang akan datang/masa depan. Maka bulan Agustus 1960 Sekolah Teknik Luar Biasa (STLB) dibuka dan siswa–siswa mengikuti pendidikan di bagian sepatu dan tenun. Bagi siswa yang ingin menjadi penjahit mengikuti pelajaran dikota.

Memperhatikan perkembangan di Indonesia dan demi kemajuan anak-anak tuna rungu, maka terjadi perubahan pada bagian teknik :
v  Bagian Tenun            : Dibuka tahun 1960 ditutup tahun 1970
v  Bagian Sepatu           : Dibuka tahun 1960 ditutup tahun 1971
v  Bagian Listrik            : dibuka tahun 1969 ditutup tahun 1981
v  Bagian Besi               : Dibuka tahun 1960 - sekarang
v  Bagian Jahit               : Dibuka tahun 1970 - sekarang
v  Bagian Kayu              : Dibuka tahun 1974 - sekarang
            Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, staf lembaga mengubah status sekolah menjadi SLB-B “UTUH” artinya sekolah diakui penuh. Adapun lamanya jenjang pendidikan setiap tingkat yaitu :
v  Tingkat Prasekolah        : Selama 2 tahun
v  Tingkat Dasar                : Selama 8 tahun
v  Tingkat Kejuruan           : Selama 4 Tahun       

            Hal ini diterima dan disetujui oleh Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun ajaran baru, dibuka tingkat Prasekolah dan namanya berubah menjadi SLB/B Karya Bakti.

            Semenjak tahun 2004  jenjang pendidikan di SLB/B Karya Bakti berubah yaitu:
v  Tingkat Prasekolah menjadi  3 tahun
v   Tingkat Dasar menjadi 6 tahun
v  Tingkat Kejuruan tetap 4 tahun

            Jabatan Kepala Sekolah sejak berdiri sampai dengan sekarang adalah :
Ø  Tahun 1956 – 1967                : Bro. Theo Zoontjens
Ø  Tahun 1967- 1989                  : Bro. Petrus Hendriks
Ø  Tahun 1989-1999                   : Bapak  A.  Santosa, BA
Ø  Tahun 1999-2009                   : Bapak Yulius Ratno, S.Pd
Ø  Tahun 2009- sekarang          : Ibu. Agnes Siti Saptaningsih, S.Pd

            Jika pada awal mula jumlah pendidik hanya 3 orang, maka sekarang sudah menjadi 30 orang yang berkarya di sekolah.

            Perubahan jabatan direktur Lembaga:
Ø  Tahun 1955 – 1969                 : Bro. Benignus .FC
Ø  Tahun 1969- 1993                   : Bro. Petrus Hendriks.FC
Ø  Tahun 1993-2000                    : Bro. Adrianus.FC
Ø  Tahun  2000-2005                   : Bro. Albertus Susamto.FC
Ø  Tahun  2005- sekarang           : Bro. Marcellinus.FC

0 komentar:

Posting Komentar